
Ada sebuah peribahasa yang lazim kita dengar: “Sediakan payung sebelum hujan”. Perkenankan saya sedikit mengubah kata-kata peribahasa itu menjadi: “memanfaatkan payung pada waktu hujan ”
Setiap orang pasti tahu bahwa payung sangat bermanfat pada waktu hujan. Dengan menggunakan payung, tubuh kita tidak basah kuyup saat berjalan di bawah hujan. Tetapi payung tidak hanya berguna pada waktu hujan. Payung juga dapat kita gunakan untuk menghindari teriknya matahari. Meskipun payung itu dapat bermanfaat bagi manusia, payung itu menjadi percuma jika hanya tersedia tetapi tidak dimanfaatkan.
Efesus 6 : 16 -17 memberi kita perlengkapan sebagai anak-anak Tuhan dalam menunaikan tugas pelayanan dan dalam menjalani kehidupan yang Ia berikan. Perlengkapan itu berupa perisai iman dan pedang roh. Akan tetapi apakah setiap anak-anak Tuhan sudah paham betul mengenai perlengkapan yang telah Ia berikan itu? Atau apakah kita sudah tahu keampuhan dari perlengkapan itu?
Masalahnya bagi kita sekarang adalah sudahkah kita memanfaatkan perisai iman yang dapat memadamkan semua panah api si jahat. Perisai iman itu adalah keyakinan penuh kita kepada Yesus Kristus. Dengan keyakinan ini kita akan senantiasa bertahan terhadap setiap serangan dan pencobaan si jahat. Sebab, jika kita berjalan berdampingan dan berserah hanya kepada Kristus, maka kita pasti akan diselamatkan dari setiap serangan dan pencobaan.
Perlengkapan lain yang Allah berikan kepada kita adalah pedang roh, yaitu Firman Tuhan. Apakah kita sudah tahu benar makna dan manfaat dari pedang roh itu?
Berbicara tentang alkitab, dapat dipastikan bahwa hampir setiap orang Kristen telah memilikinya, bahkan ada yang mempunyai lebih dari satu Alkitab. Tetapi apakah kita setiap hari sudah memanfaatkannya dengan benar, atau membaca dengan tekun? Apakah kita juga menyempatkan diri untuk merenungkan Firman Tuhan yang tertulis itu, yang merupakan makanan rohani setiap orang Kristen?
Pertanyaan yang sepele, namun dapat membuat kita terdiam. Diam bukan berarti telah menjadi bisu atau kekurangan kata-kata, tetapi terasa berat sekali kalau kita harus menjawab pertanyaan itu di hadapan Tuhan. Kesukaran kita menjawab pertanyaan itu menggambarkan kenyataan yang ada, bahwa banyak orang Kristen yang menjadikan alkitabnya sebagai pajangan saja.
Dalam sebuah kebaktian minggu, ketika pendeta mengajak jemaatnya membuka salah satu perikop dari kitab Yesaya, masih ada jemaat yang tidak tahu di bagian mana kitab Yesaya itu tercantum, apakah kitab Yesaya itu ada dalam perjanjian lama atau perjanjian baru? Kelihatannya memang aneh, bagaimana mungkin orang Kristen yang memiliki alkitab sendiri tak tahu menggunakan alkitab. Tetapi itulah kenyataannya. Senjata perlengkapan pemberian Allah berupa pedang roh, yaitu firman Tuhan masih dijadikan sebagai pajangan dan belum menjadikannya sebagai alat ampuh untuk melawan berbagai tantangan yang mengancam dalam kehidupan di dunia ini.
Seperti halnya payung merupakan barang yang sangat bermanfaat pada waktu hujan tetapi setelah musim hujan berlalu seolah-olah payung itu pun tidak perlu diperhatikan lagi, demikian juga alkitab sangat bermanfaat pada hari minggu, setelah pulang dari gereja tidak merupakan kebutuhan lagi.
Rasul Paulus mengingatkan Jemaat di Efesus dan juga kita, Jemaat pada dewasa ini, agar senantiasa mengenakan senjata perlengkapan Allah untuk melawan segala tipu muslihat iblis yang senantiasa ingin menjatuhkan anak-anak Tuhan.
Eti, MULTI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
HARAP KOMENTARNYA YA (SARAN DAN KRITIK)