
Senja melabuh di ambang malam
Ada beberapa dahan yang merapuh
Senja mengantar ke ambang malam
Bukan untuk didiami
Tapi kaki yang goyah telah mencebur diri
ke dalam lumpur pekat
Ah, Tuhan
Teganya diriMu
Membiarkan insan itu hanyut dalam goda nestapa
Langit yang mendung telah memayunginya
Dan ia terbaring di bawah pepohonan purba yang muram
Di mana mentari akan mengakhiri wajah di balik bukitnya
Menyisahkan remang-remang yang masih sempat ia miliki
Buat memandang wajahMu.
Senja yang melabuh itu senja kelam
Yang menyeret nokhta nurani ke dalam kuil-kuil rimbanya
Menawan
Persis nelayan melabuh jangkar
Sekedar waktu buat menatap hari esok
Pada tatapan yang sama.
Dan .........
Mata yang redup itu masih terjaga
Dari balik tiang kuil ia melihat pelangiMu
Menyimpan rindu dalam dada...
Hasrat ingin kembali
Meski raga terjerat pelukan mesum
Bila mana kau yang mengakhiri cerita ini
Aku rindu pelangiMu.............
Jek-Multi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
HARAP KOMENTARNYA YA (SARAN DAN KRITIK)